[Jakarta] Pada Sabtu (15/12/2018) bertempat di Aula Khatamun Nabiyyin, Jakarta Timur, Ketut Budiasa, S.T., M.M. sebagai Sekretaris Jenderal Ikatan Cendekiawan Hindu Indonesia (ICHI) menjadi pembicara dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Khatam Institute. Seminar nasional ini mengambil tema “Syiar Cinta 5 : Studi Komparatif Tafsir Sila Pertama Pancasila.” Turut menjadi pembicara dalam seminar nasional ini adalah Tokoh Katolik Prof Frans Magnis Suseno, Tokoh Budha Prof Philip dan intelektual Muslim Dr. Syeh Abdul Aziz Abbasi.
Dalam kesempatan ini, Ketut Budiasa menyampaikan bahwa di dalam agama Hindu, Ketuhanan memiliki nilai filsafat yang sangat dalam dan begitu agung. Beliau memberikan penjelasan Ketuhanan Hindu dengan mengambil rujukan dari sloka-sloka Weda. Dalam penjelasannya, Ketuhanan Hindu bersifat abstrak, benih dari segala bentuk kehidupan, tidak terwujud, dan memiliki pengetahuan yang tidak terbatas. Ketuhanan Hindu juga memiliki filsafat transeden sekaligus imanen yang berwujud dalam bentuk hubungan Brahman-Atman. Brahman adalah wujud Tuhan yang melingkupi segala bentuk kehidupan dan dunia yang tidak terbatas. Sementara Atman adalah wujud Tuhan yang berdiam di setiap makhluk dan materi yang sifatnya terbatas.
[Baca: Panglima TNI Buka Mahasabha II ICHI]
Dalam sesi tanya jawab, ada pertanyaan yang menarik dari peserta yang khusus ditujukan untuk menggali lebih dalam konsep Ketuhanan Hindu khususnya mengenai “Tuhan ada di dalam setiap makhluk.” Pertanyaannya adalah “Kalau Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha Tahu, dan Maha Benar itu bersemayam di dalam badan, mengapa makhluk bisa mengalami kebodohan dan kesalahan?”
[Baca: ICHI Bali Turut Berjuang Memperkuat Desa Pekraman]
Menjawab pertanyaan tersebut, Ketut Budiasa menyampaikan bahwa di dalam Hindu, walau Tuhan berada di dalam setiap makhluk, tetapi Tuhan itu bersifat netral, tidak terikat dengan tindakan atau sifat material apapun. Namun makhluk yang tersusun atas materi-materi duniawi terikat dengan sifat-sifat materi yang melahirkan budhi dan ahangkara yang kemudian diklasifikasi menurut 3 sifat yaitu Satwam, Rajas, dan Tamas. Dengan demikian, Atman di dalam setiap makhluk tidak secara langsung mempengaruhi makhluk hidup. Bila makhluk menuruti sifat-sifat materi dan tidak menggali lebih dalam tentang Atman di dalam dirinya masing-masing maka hal ini lah yang menyebabkan kebodohan dan kesalahan.
Kegiatan seminar nasional ini berjalan dengan baik dan dihadiri sekitar 200-an peserta yang umumnya berasal dari eksternal, mahasiswa maupun dosen dari berbagai universitas. Kegiatan seminar ini menjadi kesempatan yang baik bagi ICHI untuk memperkenalkan konsep Ketuhanan Hindu bagi khalayak umum.()