RMOL. Sebagai dasar negara, Pancasila bukanlah sebuah mitos maupun ideologi dengan kebenaran mutlak yang tak bisa disentuh bak menara gading. Begitu disampaikan Ketua Umum DPP Ikatan Cendekiawan Hindu Indonesia (ICHI), Tri Handoko Seto, dalam diskusi bertajuk “Peran Cendekiawan Dalam Dinamika Kebangsaan”, yang digelar dalam rangka Rakernas ICHI, di kawasan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (3/6).
Menurutnya, Pancasila harus selalu dijadikan objek diskusi, dan menjadi wacana publik.
“Dengan menjadi wacana publik, maka masyarakat perlu dan dapat terlibat dalam proses interpretasi dan re-interpretasinya,” kata Tri.
Dituturkan, dalam situasi politik kebangsaan yang diwarnai munculnya penolakan pihak tertentu terhadap Pancasila sebagai dasar negara, maka ICHI menilai pentingnya peran para cendikiawan lintas agama untuk bersama-sama saling bahu membahu membela dan mempertegas nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa.
“Bagi kami, Hindu, sudah tegas bahwa selain berkewajiban menjalankan Dharma Agama, yaitu menjalankan ajaran agama dengan sebaik-baiknya, maka umat Hindu juga wajib menjalankan Dharma Negara yaitu menjalankan dan menjaga konstitusi dan dasar negara yang telah disepakati bersama,” ujar Tri.
Sekretaris Jenderal DPP ICHI, IK Budiasa menambahkan, Pancasila yang merupakan perasaan dari nilai-nilai luhur bangsa ini, dalam waktu yang sangat panjang telah teruji mampu membimbing, mencerahkan, dan pada akhirnya mengilhami lahirnya bangsa Indonesia. Dengan demikian dapat dikatakan, dalam bangsa Indonesia terdapat gen murni bernama Pancasila.
“Karena itulah, maka ICHI mendorong revitalisasi dan membumikan Pancasila, yang secara mendasar harus dimulai dari langkah-langkah untuk menjadikannya sebagai nilai yang dipahami dan diyakini oleh seluruh masyarakat Indonesia, agar Pancasila kemudian menjadi landasan dalam setiap ucapan maupun perbuatan,” tegas Budiasa.
Mengingat kompleksnya tugas membumikan dan merevitalisasi nilai-nilai Pancasila, sambung Tri, maka ICHI mendukung penuh pembentukan Unit Kerja Presiden Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP PIP).
“Karena pembentukan lembaga yang khusus bertanggung jawab atas pelaksanaan program “membumikan Pancasila” menjadi sebuah keniscayaan. Lembaga ini harus memiliki legitimasi di tingkat nasional untuk mengkaji dan menyusun program-program untuk mengembangkan Pancasila sebagai ideologi negara,” pungkas Tri.
Dalam diskusi juga hadir Wakil Ketua Umum ICMI Priyo Budi Santoso; Ketua Umum ISNU Ali Masykur Musa; Sekretaris Dewan Rohaniawan Konghucu WS Budi Santoso Tanuwibowo; Presidium Luar Negeri Pimpinan Pusat ISKA Hermien Kleden; dan para fungsionaris ICMI, PIKI, dan KCBI. [ipk]
Sumber: http://www.rmoljakarta.com/read/2017/06/03/47711/Cendekiawan-Hindu-Sebut-Pancasila-Bukan-Ideologi-dengan-Kebenaran-Mutlak-